Senin, 04 Maret 2013

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Mencela Dunia


Diriwayatkan dari Jabir , Rasulullah melewati sebuah pasar di daerah Awali dan orang-orang berada di sekelilingnya. Beliau melewati seekor anak kambing yang telah mati. Anak kambing itu bertelinga kecil. Beliau mengambilnya dan memegang telinganya lalu berkata, “Siapa yang mau membelinya dengan harga satu dirham?” Mereka menjawab, “Siapa di antara kami yang senang memilikinya? Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau berkata, “Apakah kalian senang memilikinya?” Mereka berkata, “Jikapun dia hidup, dia tetaplah cacat. Lantas bagaimana lagi ketika dia sudah mati?” Beliau bersabda, “Demi Allah, dunia lebih hina di hadapan Allah daripada hinanya (bangkai) ini di hadapan kalian.” (HR. Muslim no. 5257)
“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau(enak rasanya dan menyenangkan tatkala dipandang), dan sungguh Allah mengangkat kalian silih berganti dengan yang lain didunia ini, lantas Dia akan melihat apa yang kalian perbuat (dengan dunia itu). Oleh karena itu, hati-hatilah kalian terhadap urusan dunia dan wanita, karena awal petaka yang menimpa Bani Israil adalah dalam halwanita.” (HR. Muslim no. 4925 dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu )
“Demi Allah, tidaklahdunia dibandingkan dengan akhirat selain seperti seseorang yang meletakkan jarinya ini—Yahya, salah seorangperawi, mengisyaratkan dengan telunjuknya ke dalam air—hendaknya dia melihat apa yang ada dijarinya tersebut.”(HR. Muslim no. 5101 dari sahabat al- Mustaurid radhiyallahu anhu )
“Setiap umat ditimpa oleh ujian, dan ujian yang akan menimpa umatku adalah harta benda.” (HR. at-Tirmidzi no. 2258 dari Ka’b bin ‘Iyadh radhiyallahu anhu )
Rasulullah tidur diatas sebuah tikar. ikar tersebut membekas di bagian lambung beliau. Lantas kami mengatakan,“Wahai Rasululah, bolehkah kami membuatkan kasur?” Beliau bersabda,“Tiadalah saya dengan dunia selain seperti orang yang bepergian lalu berteduh dibawah pohon kemudian dia pergi meninggalkannya.”(HR.a t-Tirmidzi no. 2299 dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu )
“Tidaklah dua ekor serigala dalam keadaan lapar dilepas pada sekawanan kambing akan lebih merusak dibandingkan dengan ambisi harta dan kedudukan terhadap agama seseorang.”(HR. at-Tirmidzi no. 2298 dari sahabat Ka’b bin Malik radhiyallahu anhu )
Allah Subhanawata’ala telah menyebutkan dunia pada banyak tempat dalam kitab suci- Nya dalam rangka menghinakannya, demikian pula Rasul-Nya di dalam as-Sunnah.Tentu tujuannya agar para hamba tidak tertipu dan terlena. Dalam hal menanggapi berita dari Allah Subhanahuwata’ala dan menyikapi pengutusan imam para rasul, Nabi Muhammad, manusia terbagi menjadi beberapa golongan.
1. Golongan yang acuh tak acuh terhadap peringatan tersebut. Mereka tidak mau tahu tentangnya.Yang penting,segala hasratnya terpenuhi, semua keinginannya terwujud, dan citacitanya tercapai.
2. Golongan yang mau mendengarkan berita dari Pemilik dunia ini, Yang mengatur dan Yang menciptakannya. Namun, karena dorongan hawa nafsunya yang besar, semua berita itu tidak memiliki nilai kesakralan dan keabsahan. Masuk dari telinga kanan dan keluar dari telingakiri.
3. Golongan yang mendengar,mematuhi, dan melaksanakan segala apa yang diwahyukan oleh Allah tentang dunia.
Dia berusaha mendudukkan dunia dan menjadikannya sebagai alat bantu untuk mewujudkan ketaatan kepada Allah. Dia mencarinya karena melaksanakan tugas. Apabila dia mendapatkannya, dia tidak tergolong orang yang kufur. Sebaliknya, apabila tidak mendapatkannya,dia tidak tergolong orang yang putus asa. Dia mengetahui bahwa dunia ini adalah kenikmatan yang semu dan menipu.
Dunia,Sumber Malapetaka
Tidak samar lagi bagi orang yang berakal tentang bahaya dunia terhadap kehidupan manusia ketika dunia itu tidak ditundukkan untuk membantunya melakukan ketaatan kepada Allah. Dunia telah menyebabkan turunnya berbagai bentuk peringatan dari Allah .Dunia menjadi sebab hancurnya hubungan kekerabatan dan kekeluargaan.
Dunia pula yang menghancurkan persatuan dan kesatuan umat sehingga berujung pada malapetaka kelemahan, (yang dengan sebab itu) mereka kemudian dihinakan oleh musuh Allah.Dunia telah menjadikan seseorang terhina dan menghinakan diri. Dunia telah mengobrak-abrik tatanan kehidupan manusia secara umum dan kaum muslimin secara khusus.
Dunia telah menyebabkan hilangnya nyawa, terhinakannya kehormatan, dan hancurnya harta benda. Dunia telah menjadikan seseorang buta dari kebenaran, dia menolaknya karena dunia, menentangnya karena dunia, dan memeranginya karena dunia. Dunia telah menjadikan hati seseorang mati. Dunia adalah asal segala malapetaka.
Dunia, Sebab Utama Menolak Kebenaran
Kebenaran datang dari Allah dan tidak ada setelah kebenaran tersebut selain kesesatan. Terangnya kebenaran dan jelasnya jalan kebatilan bagi sebagian kalangan bisa menjadi tersembunyi. Bahkan, terangnya kebenaran itu akan ditolak oleh orang yang dibutakan oleh dunia. Tidak ada keraguan lagi bahwa setiap nafsu memiliki berbagai keinginan yang tercela, seperti cinta kepada dunia,
mencari ketinggian, berlomba-lomba di hadapan makhluk, mencari kedudukan, dan sebagainya. Ditambah lagi, manusia memiliki tabiat zalim dan melampaui batas. Allah  berfirman,
“Sesungguhnya manusia itu banyak berbuat zalim dan jahil.”( al-Ahzab:7 2)
Terkadang, banyak sebab yang mendorong sifat yang tersimpan pada diri setiap manusia itu muncul. Di antaranya adalah hawa nafsu sehingga dia menolak kebenaran padahal dia mengilmuinya.Sikap ini muncul karena ia mengikuti hawa nafsu dan menuntut kemuliaannya terjaga atau ingin memperoleh sedikit dunia.
Anda bisa menemukan mereka dalam kondisi menyelisihi kebenaran, padahal mereka mengetahuinya, karena ingin memperoleh dunia. Mereka berteriak seolah-olah pembela kebenaran. Abu Wafa’ Ali bin ‘Aqil al-Hambali berkata, “Cinta kepada pamor dan condong kepada dunia, berbanggabangga, bermegah-megahan, dan menyibukkan diri dengan segala bentuk kelezatan dunia dan segala hal yang akan mendorong kepada kemewahan, semua itu bisa menjadi sebab seseorangberpaling dan menolak kebenaran.” (al-Wadhih fi Ushulil Fiqh, 1/522)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Pencari kedudukan, walaupun dengan kebatilan, akan menyukai satu kalimat yang mengagungkan dirinya sekalipun itu batil. Sebaliknya, ia akan membenci ucapan yang mencelanya, kendati hal itu benar. Adapun orang yang beriman mencintai kalimat yang haq untuknya meskipun itu “menyerangnya”, serta membenci kedustaan dan perbuatan zalim.”(Majmu’ al-Fatawa 10/600) Al-’Allamah Abdul Lathif bin
Abdurrahman Alusy Syaikh berkata tentang orang-orang yang berpaling dari kebenaran, “Golongan yang kedua, para pemimpin dan pemilik harta benda yang telah tenggelam dalam dunia dan syahwat mereka. Sebab, mereka mengetahui bahwa kebenaran bisa menghalangi mereka dari segala keinginan, kesenangan, dan syahwat mereka. Mereka tidak memedulikan segala bentuk seruan menuju kebenaran dan tidak mau menerimanya.” (Uyun ar-Rasail hlm. 2/650)
Perilaku setiap orang yang berpaling dari kebenaran karena harta, kedudukan, atau pamor, mirip dengan perilaku orang-orang Yahudi. Sesungguhnya ulama-ulama Yahudi memiliki “sumber” penghidupan pada orang-orang kaya kaumnya.
Oleh karena itu, saat Rasulullah datang membawa kebenaran, mereka mengetahui bahwa yang dibawanya adalah haq. Namun, karena dunialah mereka mengingkari dan mengkufurinya. Mereka menyembunyikan kebenaran yang mereka ketahui dari bani Israil.
Dunia, Sebab Utama Kesesatan
Saat menafsirkan firman Allah Subhanahu wata’ala,
“Dan janganlah kalian menjual ayat-ayat-Ku dengan harga sedikit.” (al-Baqarah: 41)
Abul Muzhaffar as-Sam’ani berkata, “Mereka adalah para ulama Yahudi dan para pendeta yang telah memiliki sumber penghasilan dari orang-orang kaya mereka dan orang-orang jahil yang mengikuti mereka. Mereka khawatir penghasilan tersebut hilang apabila mereka beriman kepada Muhammad, Rasulullah.
Akhirnya, mereka mengubah ciriciri beliau (yang tercantum dalam kitab mereka, red.) dan menyembunyikan nama beliau. Inilah makna menjual ayat-ayat Allah dengan harga sedikit.” (Tafsir al-Qur’an 1/22)
Kedudukan, kewibawaan, dan kepemimpinan juga telah melandasi para pemuka Quraisy untuk mengingkari Nabi Muhammad, memerangi, dan memusuhinya. Bersamaan dengan itu, mereka mengetahui dan mengakui kebenaran yang diserukan beliau. Al-Miswar bin Makhramah berkata kepada Abu Jahl, pamannya, “Wahai pamanku, apakah kalian menuduh Muhammad berdusta sebelum dia mendakwahkan apa yang diserukan?” Abu Jahl berkata, “Hai anaksaudaraku. Demi Allah, sungguh saat mudanya, di tengah-tengah kami dia dikenal sebagai seorang yang terpercaya (jujur). Kami tidak pernah mengetahui dia berdusta. Tentu setelah bertambah usia dia tidak mungkin akan berdusta atas nama Allah.”
Al-Miswar berkata, “Hai pamanku, mengapa kalian tidak mengikutinya?” Dia berkata, “Hai anak saudaraku, kami telah berselisih dengan bani Hasyim dalam hal kepemimpinan. Mereka memberi makan (orang-orang), kami juga memberi makan. Mereka memberi minum, kami pun memberi minum. Mereka memberi perlindungan, kami juga melakukannya. Tatkala kami saling berlomba-lomba, bani Hasyim berkata, ‘Dari kami ada seorang nabi. Kapan kalian mendapatkannya?’.” (Lihat Miftah Daar as-Sa’adah 1/93)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Meskipun Abu Thalib mengetahui bahwa Muhammad adalah Rasulullah dan dia mencintainya, cintanya bukan karena Allah melainkan karena dia adalah anak saudaranya. Dia mencintainya karena kekerabatan. Kalaupun dia membela beliau, itu karena ingin memperoleh kedudukan dan kepemimpinan.
Jadi,asal muasal cintanya adalah karena sebuah kedudukan.Hal itu terbukti saat Rasulullah menawarinya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat menjelang ajalnya. Dia melihat bahwa mengikrarkannya akan melenyapkan agama yang dicintainya. Agamanya lebih dia cintai daripadaanak saudaranya. Oleh karena itu, dia menolak mengikrarkannya.” (Fatawa Kubra’ 6/244)
Asy – Syaukani  berkata ,“Terkadang, sebuah ucapan yang haq ditinggalkan karena seseorang ingin menjaga apa yang telah dia peroleh dari negaranya baik berbentuk materi maupun kedudukan. Bahkan, terkadang ucapan yang haq itu ditinggalkan karena berbeda dengan apa yang terjadi di tengah tengah manusia, dalam rangka mencari simpati mereka dan agar mereka tidak lari. Terkadang pula, dia meninggalkan ucapan yang benar karena ketamakannya terhadap apa yang diharapkan dari negaranya atau dari banyak orang di kemudian hari.” (Adabuath-Thalib wa Muntaha al-Arb hlm. 41)
Al-Imam Ibnu Qayyim berkata, “Saya telah berdialog dengan ulama Nasrani yang kelasnya terpandang pada hari ini. Saat jelas kebenaran dihadapannya, dia terdiam. Saya berkata kepadanya tatkala menyendiri dengannya, ‘Sekarang, apa yang menghalangi Anda untuk menerima kebenaran?’ Dia berkata kepadaku, ‘Apabila saya datang ke tengah-tengah kaum Himyar, mereka menaburkan bunga yang semerbak di bawah kaki kendaraanku. Mereka menjadikanku sebagai hakim dalam urusan harta benda dan istri mereka. Mereka tidak pernah menentang segala hal yang aku perintahkan.
Aku ini tidak punya keahlian untuk bekerja. Aku tidak bisa menghafal al-Qur’an, tidak pula mengetahui ilmu nahwu dan fikih. Andaikan aku masuk Islam, niscaya aku akan berkeliling di pasar-pasar, meminta-minta kepada orang banyak. Siapa yang tega hal itu terjadi?’
Aku mengatakan, ‘Itu tidak akan terjadi. Bagaimana sangkaan Anda kepada Allah saat Anda mengutamakan ridha-Nya di atas nafsu Anda, apakah Dia akan menghinakan, merendahkan, dan menjadikan Anda miskin?
Jika hal itu benar-benar menimpa Anda, kebenaran yang telah Anda raih, keselamatan dari neraka, murka, dan marah Allah adalah harga yang jauh lebih pantas dibandingkan dengan apa yang luput dari Anda.’
Dia berkata, ‘Sampai Allah merestui.’ Saya lalu berkata, ‘Takdir bukan alasan. Jika takdir bisa menjadi alasan, tentu takdir bisa menjadi alasan orang orangYahudi saat mendustakan Nabi Isa . Demikian pula, dia akan menjadi hujah bagi kaum musyrikin ketika mendustakan seruan Rasulullah. Kalian sendiri menolak takdir, bagaimana bisa kalian berhujah dengannya?’ Dia berkata, ‘Biarkan kami dari ini.’ Diapun terdiam.”(Hidayatul HayarafiAjwibatil YahudiwanNashara hlm. 12)

Minggu, 03 Maret 2013

Nasehat Imam Al-Ghozali


Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, 
pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "masa lalu". Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan Sholat". Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukaiperasaan saudaranya sendiri.

Sabtu, 26 Januari 2013

Acara Pelatihan Pijat

Video 1. Pak Syarif sedang melatih Pijat Turun berok / refleksi


Mengenal manfaat Pijat


Sejak ribuan tahun, masyarakat Tiongkok telah memanfaatkan pijat refleksi untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Dapat dibuktikan terapi pijat ini memiliki efektifitas yang cukup tinggi. Selain melancarkan mekanistis memilki kemampuan melatih saraf dan otot tubuh sehingga tubuh lebih fit, dan bisa menangkal berbagai penyakit.
Banyak penyakit bisa disembuhkan mulai penyakit ringan seperti capek – capek , pusing, perut kembung hingga penyakit yang berat diabetes, jantung, kanker , turun berok / hernia, lemah sahwat, syaraf kejepit , dll.
Sebenarnya kita bisa melakukan sendiri dirumah , namun hal itu tidak semudah diucapkan.
Karena khasiat terapi pijat bisa dirasakan apabila dipijat pada titik yang tepat dan teknik yang benar. Jika titik yang dipijit melesat maka efek yang akan di dapat berbeda , bahkan bisa bertolak belakang.
Pijat refleksi adalah pengobatan alternatif yang ampuh dan aman, praktis serta murah tanpa efek samping, yang berarti selain mencegah dan menyembuhkan asal dilakukan dengan tepat dan benar denga di tangani terapist prifessional.
Pelatihan Pijat Refleksi Untuk Pengobatan, Kesehatan & Kebugaran.
Info: 021-75907170 - 089637058277
Diajarkan: 
1. Mengenal titik- titik meridian di kaki.
2. Aneka Variasi Teknik Memijat.
3. Menggunakan Teknik Pijat yang benar untuk Kebugaran dan Pengobatan
Setelah mengikuti pelatihan, peserta akanmendapatkan skill praktis & 
setifikat yang bisa digunakan untuk
 mencari pekerjaan sebagai therapist atau buka usaha sendiri.
3x pertemuan.
Biaya Kursus Kolektif Rp 500.000,-/orang (minimum 3 orang).
Biaya Kursus Privat Rp 1.000.000,-/orang.
KLINIK ASSYARIF: 
Telp: 021-75907170 - 087876249142
Ciputat Raya, Jl.H.Goden ujung Rt.08/011 no.23b pondok pinang keb.lama jakarta selatan

Acara Pelatihan Refleksi dan  Pijat Turun Berok


Sabtu, 24 Desember 2011

teknik pijat hernia

Terapi pijat hernia, memang tidak boleh sembarangan, apalagi memijat langsung hernianya, tetapi harus melalui titik2 syaraf tertentu sehingga meringankan syaraf dalam perut. dan banyak terbukti, bahwa dengan pijat mampu meringankan dan mengobati hingga sembuh. dan tentunya dibantu dengan herbal dan lainnya.



Waspadai Gejala Hernia
By Nina Irawati
Dokter Bedah Rumah Sakit Awal Bros
Sebagai orang awam, Anda lebih mengenal penyakit ini dengan nama lain yang lebih popular seperti turun berok atau burut atau kondor. Hernia berasal dari bahasa Latin yang berarti ruptur (pecah). Secara umum, hernia dibedakan atas hernia internal dan eksternal. Hernia internal tidak terlihat dari luar, sehingga tidak terdapat benjolan.
Contoh kasus ini adalah hernia diafragmatika pada bayi yang merupakan penonjolan organ perut ke dalam rongga dada akibat adanya suatu lubang pada diafragma. Gejala yang terlihat justru adanya bayi yang sesak saat lahir. Hernia yang lebih sering dikeluhan adalah hernia eksternal. Gangguan ini lebih sering terjadi di daerah perut dan sering diartikan sebagai penonjolan isi rongga perut melalui jaringan ikat yang lemah (defek) pada perut. Dinding yang lemah akan membentuk suatu kantong dengan lubang berupa cincin. Penonjolan ini terlihat sebagai suatu BENJOLAN. Benjolan tersering terjadi di pangkal paha dan bisa turun sampai skrotum (kantung kemaluan).
Benjolan akan keluar kalau berdiri dan menghilang jika berbaring/tidur. Kondisi menjadi lebih parah bila ada dorongan akibat peningkatan tekanan di dalam rongga perut, misalnya akibat mengejan ketika buang air besar (pada penderita ambein/wasir), mengejan ketika buang air kecil (pada penderita dengan pembesaran prostat), batuk-batuk atau sering mengangkat beban berat. Selain itu dengan adanya benjolan akan memberikan rasa tidak nyaman dan ukuran benjolan jika tidak di terapi besarnya tidak terbatas, bahkan ada yang mencapai 1/3 bawah paha yang sering disebut sebagai hernia permagna.
Seperti yang telah dijelaskan, pada orang dewasa, hernia terjadi karena faktor kelemahan dinding perut. Kelemahan ini bisa dikarenakan usia tua; dimana terjadi proses degenerasi organ dan jaringan tubuh. Pada wanita, obesitas juga dapat menjadi daerah yang lemah. Keadaan-tersebut dapat mengakibatkan usus terdorong ke dalam “daerah perbatasan” yang lemah tadi dan menonjol ke luar. Kebiasaan merokok, penyakit yang mengenai jaringan ikat, dan penyakit gula (diabetes melitus) juga dapat mempengaruhi timbulnya hernia. Hal tersebut berkaitan dengan gangguan metabolisme pada jaringan ikat (kolagen). Selain faktor usia, dorongan pada rongga perut yang sering akibat penyakit / pekerjaan tertentu yang mengakibatkan timbulnya kelemahan dinding perut. Daerah terlemah pada dinding perut adalah kanal inguinal dan anal femoral juga daerah umbilikal / pusar. Jenis hernia lainnya adalah hernia insisional yang timbul di daerah bekas operasi sebelumnya.
Hingga saat ini, hernia tidak dapat disebuhkan dengan obat. Hal ini dikarenakan penyebab keadaan ini adalah berupa kelainan anatomi akibat dinding perut yang melemah, sehingga pembedahan memang menjadi satu-satunya terapi.
Terapi nonbedah berupa pemakaian penopang hanya bersifat menunjang, sama sekali tidak memperbaiki hernia itu, apalagi menyembuhkan. Cara ini diperuntukkan bagi penderita yang menolak operasi atau karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk dioperasi.
Namun demikian, bila ada penderita yang menolak operasi, perlu dijelaskan bahwa keadaan penyakitnya dapat berlanjut. Pada orang dewasa, pembedahan dilakukan untuk menutup lubang (herniotomi) dan memperkuat bagian yang lemah (hernioplasti). Otot perut dirapatkan agar dapat menutupi lubang yang ada.
Untuk memperkuat bagian yang lemah bisa dilakukan penjahitan atau memakai bahan sintetik yang akan merangsang pembentukan jaringan ikat di tempat tersebut. Pembedahan dapat dilakukan elektif/ terencana, tidak harus segera, kecuali untuk kasus hernia inkarserata dan strangulata (hernia dengan usus yang terjepit / usus-benjolan yang tidak dapat masuk kembali kedalam rongga perut), tindakan operasi harus segera dilakukan. Bila tidak, bagian isi hernia yang terjepit lalu membusuk dan bisa menjadi sumber infeksi ke seluruh dinding usus (peritonitis).
Akibat yang lebih buruk adalah kematian bagi penderitanya. Setelah operasi, penderita biasanya masih mengeluh soal lain. Setelah operasi ia merasakan bagian yang dioperasi seperti tertarik dan nyeri. Rasa nyeri ini lama-lama akan berangsur pulih. Saat ini berkembang penutupan beberapa kasus hernia dengan tekhnik laparoskopi yang diyakini memberikan angka kesakitan yang lebih ringan dan secara kosmetik lebih baik.
Kekambuhan setelah operasi hernia dapat terjadi setelah beberapa bulan atau tahun. Jarang sekali kekambuhan diakibatkan oleh permasalahan tekhnis operasi. Umumnya kekambuhan justru sering menimbulkan kasus penjepitan usus. Untuk mencegahnya, pasien harus menghindari hal-hal yang meninggikan tekanan di dalam perut, yaitu batuk, mengedan saat buang air kecil atau mengangkat beban berat. Mereka yang obesitas diharapkan berdiet untuk mengurangi berat badan. Begitu pula para perokok dianjurkan menghentikan kebiasaan merokoknya.
Banyak masyarakat yang masih menyangka kalau hernia hanya menyerang orang dewasa terutama manula. Padahal si kecil yang masih bayi bisa juga mengalaminya. Kasus bayi hernia bahkan tercatat cukup banyak.
Hernia bukanlah penyakit turunan. Proses terjadinya hernia pada bayi berbeda dengan hernia pada orang dewasa yang biasanya terjadi karena kelemahan otot dinding perut. Pada bayi, hernia yang terjadi di daerah perut akibat penyakit bawaan atau kongenital.
Proses terjadinya hernia eksternal pada bayi umumnya disebabkan penyakit kongenital, yakni penyakit yang muncul ketika bayi dalam kandungan dan umumnya tidak diketahui penyebabnya. Secara umum bayi laki-laki lebih sering mengalami hernia dibandingkan perempuan karena proses penurunan testis/buah pelir yang merupakan organ reproduksinya berlangsung lebih kompleks. Hernia ini pun lebih sering terjadi pada bayi prematur, sebab pada saat kelahirannya proses penurunan testis dan pembentukan ligamen belum sempurna.
Pada bayi laki-laki terjadi karena kegagalan proses penutupan kantung yang menutupi testis. Ketika di dalam kandungan, testis turun dari bagian perut ke bawah dan berhenti di skrotum (kantung pelir).
Proses penurunan ini dimulai waktu bayi masih berada dalam kandungan (usia 12 minggu). Ketika turun, testis akan membawa selaput dari perut ke bawah sehingga membentuk kantung. Ketika lahir cukup bulan, umumnya proses perpindahan testis ini sudah selesai. Namun pada beberapa bayi, proses penutupan hingga menjadi ligamentum (jaringan ikat) tidak berjalan sempurna yang akhirnya menyisakan lubang. Lubang inilah yang nantinya bisa menimbulkan herniasi.
Bila hanya berisi cairan saja disebut hidrokel dan bila berisi isi perut maka dinamakan hernia. Bila tidak dioperasi, lubang yang masih membuka itu setelah anak beranjak dewas akan menjadi titik potensial yang lemah.
Pada anak-anak, biasanya terapi pembedahan ditunggu hingga umur setahun. Diharapkan lubang akan menutup sendiri seiring dengan pertumbuhan, kecuali telah didapatkan gejala inkarserata (penjepitan usus).
Namun sebaiknya para ibu mulai memeriksakan anaknya bila ternyata sering didapati adanya benjolan yang muncul saat anak menangis atau mengedan, agar dapat diperiksa lebih lanjut oleh dokter. Operasi pembedahan yang dilakukan pada anak-anak berbeda dari dewasa. Untuk kasus dimana belum terjadi penjepitan, maka operasi yang dilakukan hanyalah menutup lubang yang ada (herniotomi), kecuali bila didapatkan adanya usus yang busuk, maka dapat dilakukan pemotongan usus. Operasi dilakukan dengan bius umum dan umumnya memerlukan waktu sekitar 20-30 menit.
Proses pemijatan pada kasus hernia amat sangat tidak diperbolehkan. Hal ini selain akan membuat keadaan menjadi lebih buruk, karena selain dapat terjadi perlengketan hernia dengan jaringan sekitarnya, sehingga menyulitkan operasi, dapat menyebabkan usus yang terjepit menjadi pecah dan menimbulkan kematian.

Pengobatan khusus hernia dan lemah syahwat


 
Assalumu’alaikum wr.wb.
Alhamdulilah, seiring berjalannya waktu. maka pada kesempatan ini , kami mencoba memberikan hal yang terbaik dalam satu kali dalam hidup ini, yaitu memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan bagi masyarakat luas, khususnya jakarta dan sekitarnya. Pengobatan kami merupakan pengobatan yang menggunakan metode pijat khusus hernia dan lemah syahwat.
Alamat Praktek : Jl.Ciputat Raya. jl. H.Goden ujung Rt.08/011 no.23B. pondok pinang keb.lama. jakarta selatan
Tlp. 021-98521896 / 93074811
hp. 0896-37058277
Praktek tiap hari. jam.09.00-22.00 wib